Jumat, 17 April 2009

Kasus Foto Bugil Bukti Pola Didik IPDN Tak Tepat

JAKARTA - Satu lagi noda hitam untuk Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) bertambah akibat beredarnya foto bugil seorang perempuan di internet yang diduga praja lembaga pendidikan itu.

Terlepas apakah terdapat pihak yang memang sengaja ingin mencemarkan citra IPDN atau memang benar itu adanya. Yang jelas pandangan miring terhadap IPDN semakin bertambah.

Setidaknya pandangan itu muncul dari Wakil Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, Eka Santosa saat berbincang dengan okezone di Jakarta, Kamis (5/3/2009). Menurut Eka, sudah saatnya pemerintah memberi evaluasi yang mendasar bagi lembaga pendidikan tersebut.

Dalam hematnya jika IPDN ingin tetap dipertahankan untuk mencetak calon-calon pamong yang baik, maka cara rekruitmen pendidikannya harus diubah. Dengan adanya pola yang terkesan eksklusif justru malah melahirkan anak didik IPDN menjadi "sok kuasa".

Hal itu diungkapkannya berdasarkan dari apa yang selama ini ia lihat, dan keluhan-keluhan dari masyarakat. "Bukan hanya dari kasus ini saja, tapi saya melihat dari banyak kasus-kasus sebelumnya, dan harusnya mereka sudah tahu malu, " tuturnya.

Politisi PDI-P ini menegaskan tidak mau terlalu berapriori dengan institusi yang dibawahi langsung oleh Departemen Dalam Negeri tersebut. Ia menginginkan pola didik yang dipakai IPDN tidak perlu terkesan eksklusif.

Menurutnya lebih baik disamakan saja dengan sekolah-sekolah umum. Ia menyebutkan bahwa fasilitas asrama tidak menjamin siswa menjadi lebih baik. "Seorang calon pamong, dengan adanya pola yang eksklusif malah tidak mendekatkan mereka dengan masyarakat, yang penting itu kan ilmu pemerintahannya," katanya.

(ful)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar