Jumat, 17 April 2009

Video Mesum Pelajar SMU Hebohkan Bali

DENPASAR - Publikasi video yang menunjukkan adegan erotis yang dilakukan dua pelajar SMU swasta di Amplapura, Karangasem, Bali beredar di Bali. Satu pelajar berinisial Nov masih duduk di kelas dua, sedangkan Ad duduk di kelas tiga.

Video berdurasi sekira 10 menit ini telah beredar sejak beberapa hari lalu. Isinya memperlihatkan dua siswa yang masih berseragam sekolah sedang beradegan layaknya sepasang suami istri di kamar kost di Perumnas Paya, Jalan Untung Suropati, Amlapura, Karangasem.

"Saya baru memperolehnya dari komputer seorang teman," ujar Made Artawan, salah satu warga Denpasar, kemarin.

Dari penelusuran, diketahui siswi berinsial Nov merupakan anak salah satu pengurus partai besar di Karangasem.

Menanggapi kasus ini, Anggota Komisi II DPRD Karangasem Nengah Darma mengharapkan Dinas Pendidikan bisa lebih tegas mengawasi mental dan spiritual anak didik.

"Polisi seharusnya juga segera mengusutnya, jangan menunggu muncul keresahan," katanya.

Dua Pelajar di Denpasar Jajakan Seks

DENPASAR - Poltabes Denpasar membongkar bisnis esek-esek yang kerap membuka praktik terselubung di hotel. Yang mengejutkan, dua pelajar ikut tertangkap karena nyambi menjadi penjaja seks.

"Lima orang kami amankan, dua diantaranya berstatus pelajar," kata Perwira Humas (Pahumas) Poltabes Denpasar Kompol I Ketut Suwetra di Jl Gunung Sanghyang Denapsar, Sabtu (5/4/2008).

Suwetra menjelaskan, penggerebekan berlangsung di Hotel Damai, Jl Jelantik Denpasar. Ini setelah diperoleh informasi hotel di tengah kota ini memang sering digunakan sebagai tempat mangkal para cewek cantik, bahkan beberapa diantaranya masih di bawah umur.

Dalam penggerebekan itu, polisi mengamankan tiga orang penjaja seks, yakni Nkf (16), Mkan (15) dan Lm (23). Dua orang lagi adalah pria yang diketahui sebagai pemasoknya, yakni Ka (33) dan Kaa (26).

Kepada penyidik, Nkf dan Mkan mengaku menjadi korban bujuk rayu pelaku. Kedua ABG ini awalnya dijanjikan akan dipekerjakan sebagai karyawan hotel, tapi akhirnya dipaksa menjadi pemuas sahwat. Dari setiap lelaki hidung belang, keduanya mengaku mendapat upah antara Rp300-500 ribu.

Sedangkan Ka dan Kaa mengaku, pekerjaan itu dilakukannya begitu ada yang memesan melalui telepon. "Lalu kita tinggal antar ke hotel atau minta diantar ke tempat lain yang sudah ditentukan," ujar keduanya.

Demi Mobil, Rika Jual keperawanan Rp30 Jt

PEKANBARU-Pergaualan bebas kadang membuat manusia sering lupa diri. Berbagai upaya untuk meraih kekayaan duniawi kadang juga sering dilakukan. Tak peduli apakah itu dilarang atau tidak. Itulah yang dilakukan Rika, gadis berusia 20 tahun ini rela melepaskan "mahkotanya" demi meraih impiannya membeli sebuah mobil

Karena pergaulan, seks bebas dan keinginannya memperoleh uang banyak menyebabkan sekolahnya terbengkalai. Bahkan putri ketiga dari lima bersaudara ini nekat terlibat narkoba. Dan akhirnya wanita bekulit putih inipun ditangkap polisi dengan kepemilikan sabu-sabu dengan teman kencanya

Rika, gadis imut berparis menarik ini mengaku sudah melepaskan keperawanannya sejak dia duduk dibangku kelas satu SMU dengan harga Rp30 juta. Hal itu dilakukan Rika terhadap seoarang pengusaha bernama Ahok alias Koko(32) . Tidak mengenal rasa malu sedikitpun Rika, yang tinggal kos di jalan Bambu Kuning, Kecamatan Sail Pekanbaru ini menceritakan kalau dirinya itu suka dengan pria ganteng yang kaya dan tajir dan keren.

"Sejak umur 16 tahun itu saya kenal Koko, waktu kencan pertama dengannya saya dikasih Rp30 juta. Dia orangnya ganteng, sejak itu saya selalu melayaninya. Dan setiap bulanya saya dikirim Rp20 juta. Lantas uang itu saya kumpulkan untuk beli mobil Honda Jazz" terang Rika tanpa malu-malu pada Okezone Selasa,(12/03/2008) di Ruang Sat Narkoba Poltabes, Jalan A yani, Pekanbaru.

"Dan semenjak itu saya terus malas sekolah karena uang saya banyak jadi untuk apa sekolah lagi, keinginan sayakan sudah tercapai. Namun orang tua saya yang di Sumatra Barat tidak tau tentang semua ini. Saya di Pekanbaru kos" lanjut Rika dengan senyum-senyum

Sementara itu Kasat Serse Narkoba Poltabes Pekanbaru AKP Efri Yanuari mengatakan Rika ditangkap bersama seorang teman kencan bernama Hendrik disebuah Hotel ternama di Pekanbaru Senin,(10/3) dengan barang bukti sisa paket sabu dan bong penghisapnya. Tidak hanya, itu polisi juga menyita Video Rika yang lagi berpose telanjang saat lagi mandi disebuah kamar hotel dengan durasi 5 menit

"Kita menangkap mereka di sebuah Hotel di Pekanbaru saat sedang pesta sabu, barang bukti yang kita sita yaitu sisa sabu dan alat penghisapnya serta mobilnya. Saat kita tangkap kita juga menyita ada video vulgar Rika sendiri. Soal video itu kita telah berkoordinasi dengan pihak Serse" kata Kasat Narkoba AKP Efri Yanuari.

Colek Dada ABG, Mahasiswa Ditangkap

KEDIRI - Nasib sial dialami oleh Meta Sunu, 22, mahasiswa semester akhir Universitas Kediri (Unika). Gara-gara tergoda payudara seorang gadis, pemuda asal Desa/Kec Semen, Kab Kediri tersebut harus meringkuk ke dalam penjara.

Peristiwa itu bermula ketika Meta Sunu yang asyik menghabiskan waktu dengan bersepeda angin bertemu dengan Bunga, siswi salah satu SLTP di Jl Veteran. Di mata Meta, bocah tersebut terlihat sangat cantik dan menggoda. Apalagi tubuhnya yang bongsor terlihat menarik saat sama-sama bersepeda.

Sayangnya, kekaguman Meta terhadap Bunga tak berhenti di situ. Tiba-tiba saja ia mengayuh sepedanya untuk mendekati korban. Ketika posisi keduanya saling berdekatan, pemuda tersebut menjulurkan tangan kirinya ke dada Bunga yang masih mengenakan seragam sekolah. Seketika itu pula Bunga menjerit ketakutan melihat ulah nekat Meta. Warga yang menyaksikan hal itu langsung membekuk Meta dan menyerahkannya ke polisi.

Kepada petugas, Meta mengaku hanya iseng melakukan hal itu. Ia tergiur dengan kemolekan tubuh korban yang menurutnya sudah seperti gadis remaja. Apalagi saat itu tidak ada seorangpun yang menemani Bunga sehingga Meta leluasa menggoda.
"Saya hanya iseng saja karena tidak kuat melihat tubuhnya yang bongsor," ujar Meta sambil tertunduk malu, Jumat (28/3/2008)

Sementara itu Kasat Reskrim Polresta Kediri, AKP David Subagio mengaku masih menahan tersangka dengan tuduhan melakukan tindakan cabul. Hingga saat ini pelaku masih menjalani pemeriksaan intensif di unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) dan dikenakan ancaman hukuman 5 tahun penjara. Ia dianggap melanggar pasal 292 jo pasal 64 KUHP tentang perbuatan cabul terhadap anak di bawah umur.

"Memang tidak ada perencanaan sebelumnya. Namun karena korbannya masih di bawah umur pelaku kita ancam dengan pasal pencabulan," jelas David.

3 Pelajar Ketangkap Basah Check In di Hotel

SUBANG- Tiga pelajar berseragam abu-abu putih tertangkap basah saat pesta seks di sebuah kamar hotel di wilayah Pamanukan Subang, oleh aparat kepolisian dalam operasi penyakit masyarakat.

Tiga pelajar dari SMA dan SMK dari daerah Pusakanagara ini masing-masing bernama Har, 18, Um, 17 dan SR, 16, dan seorang pemuda pengangguran Rom, 21. Mereka digerebek saat mereka melakukan pesta sex di kamar Hotel Favorit di Jalan Veteran Kota Pamanukan sekitar pukul 17.30, Jumat. Keempatnya tertangkap basah saat berhubungan badan di kamar No 4 dan 5 Hotel Favorit.

Informasi yang dikumpulkan hari ini, Sabtu (29/3/2008), drama penangkapan terhadap tiga pelajar mesum ini, setelah pihak aparat mendapat laporan dari warga yang ada di sekitar Hotel Favorit. Warga mengaku curiga, saat melihat tiga anak ingusan itu masuk hotel dengan mengenakan seragam sekolah lengkap.

"Setelah ada laporan dari warga, jika ada pelajar yang chek in di hotel Favorit lengkap dengan seragam sekolah. Dan ketika kami check ke lokasi, anggota mendapatkan pelaku sedang berbuat mesum" ujar Kapolsek Pamanukan, AKP H Sunaryo

Petugas kemudian menggiring empat pelaku perbuatan mesum itu ke Mapolsek Pamanukan untuk dimintai keterangan dan pengembangan. Sunaryo mencurigai, aksi mesum yang dilakukan oleh empat pemuda itu ada kaitannya dengan aksi perdagangan wanita di bawah umur.

"Sampai saat ini mereka masih dilakukan pemeriksaan,karena barangkali dari kasus ini ada kaitanya dengan perdagangan wanita dibawah umur," imbuhnya

Selain melakukan pe,meriksaan terhadap empat pemuda tersebut, Polsek memanggil orang tua, pengelola hotel, dan pihak sekolahan. Sementara itu pemilik hotel Favorit, Bagja, 30, mengatakan pihaknya sudah melakukan himbauan kepada karyawan hotel untuk tidak mengizinkan pelajar check ini.

Namun, haimbauan tersebut rupanya dilanggar oleh karyawan jaga pada saat empat pemuda tersebut memesan dua kamar hotel. Bagja berjanji, ke depannya, pihaknya akan lebih selektif dan ketat lagi menerima pesanan kamar, terlebih kepada usia pelajar. "Ini kesalahan dari karyawan kami, dan akan kami peringati. Ke depanya, kami akan lebih ketat lagi dalam menerima tamu hotel," jelasnya

Polisi: Pemeran Video "Patuk Bergoyang" Siswi SMP

BANTUL - Terkait dengan kasus beredarnya video porno yang diduga melibatkan salah satu siswi SMP di Gunungkidul dengan lelaki setengah baya Kapolres Gunungkidul AKBP Joko Lelono menyatakan pihak telah mempunyai bukti awal video yang beredar luas di masyarakat Gunungkidul tersebut.

"Ya pelakunya memang siswi SMP dengan seorang laki-laki setengah baya, namun demikian kami belum bisa memastikan apakah siswi tersebut adalah pelajar SMP di Gunungkidul yang akhir-akhir ini sekolahnya berada di sekitar kecamatan Patuk, Gunungkidul," ujarnya kepada wartawan (Jumat, 23/5/2008).

Menurutnya pihaknya saat baru melakukan penyelidikan terhadap keberadaan siswi yang diduga kuat salah satu SMP di Patuk, Gunungkidul tersebut. Anggota Reskrim Polres Gunungkidul telah turun kelapangan untuk mencari siswi yang wajahnya tampak dalam video porno dengan judul "patuk bergoyang" di salah satu SMP di Patuk.

"Sejauh ini kita belum bisa memastikan pelakunya adalah siswi salah satu SMP di Patuk, Gunungkidul" tandasnya

Sementara itu informasi yang berkembang dikalangan wartawan, petugas dari Polres Gunungkidul telah mengamankan siswi yang ada dalam video porno berduarasi 3 menit 40 detik tersebut.

Bahkan saat diperiksa siswi salah satu SMP di Patuk tersebut mengakui pelaku di video porno tersebut adalah dirinya yang dilakukan di sebuah hotel kelas melati dan video tersebut sengaja dibuat.

Video Mesum Siswi SMP Gemparkan Yogya

YOGYAKARTA - Masyarakat Gunungkidul, Yogyakarta selama tiga hari terakhir ini digemparkan dengan adanya peredaran video porno di ponsel yang pelakunya diduga siswi salah satu SMP di Gunungkidul dengan seorang laki-laki setengah baya.

Video porno sendiri berdurasi 3 menit 40 detik dengan gambar porno seorang siswi SMP sedang berhubungan intim dengan seorang laki-laki setengah baya. Dalam video tersebut seluruh tubuh perempuan terlihat, sedangkan laki-laki setengah baya tersebut tidak kelihatan wajahnya, hanya nampak badan dari dada ke bawah.

Suhendra (45) warga Gunungkidul mengatakan dirinya mendapatkan video porno dari temannya. Temannya mengungkapkan bahwa adegan dalam video porno tersebut adalah siswi salah satu SMP di Gunungkidul.

Saat video porno tersebut dipertontonkan kepada temannya yang lain justru temannya menyatakan bahwa video porno telah beredar sejak tiga hari yang lalu. Perbuatan bejat itu diduga dilakukan di salah satu hotel di Gunung Kidul.

Video porno tersebut oleh Suhendra selanjutnya dilaporkan ke aparat kepolisian Gunungkidul untuk segera ditindak lanjut.

Kapolres Gunung Kidul AKBP Joko Lelono ketika dikonfirmasi (Kamis, 22/5/2008) menyatakan, dirinya belum mendapatkan laporan secara pasti kabar adanya video porno yang melibatkan siswi SMP di Gunungkidul.

"Videonya sendiri saya belum melihat. Namun kita akan melakukan penyelidikan terhadap beredarnya video porno. Saya juga optimis pelaku video porno tersebut bukanlah siswi pelajar di salah satu SMP yang ada di gunungkidul," terangnya

Indehoi, Dua Pasangan Mesum Diamankan

KEDIRI - Bulan suci Ramadan tak membuat surut niat sejumlah pasangan selingkuh untuk melampiaskan nafsu. Sebanyak dua pasangan mesum terpergok sedang bermesraan di kamar hotel saat warga yang lain melaksanakan ibadah puasa tadi siang.

Sudah menjadi langganan, penangkapan pasangan mesum ini lagi-lagi terjadi di Hotel Crown, Jalan Mayjen Sungkono Kota Kediri. Sepasang remaja tanpa ikatan pernikahan terpergok sedang berada di kamar hotel. Diduga keduanya tengah melakukan hubungan badan melihat kondisi pakaian keduanya yang acak-acakan.

Pasangan pertama yang didobrak dari kamar Hotel Crown adalah Rahmad Indah Yanto (35), warga kompleks Perumahan PETRO Tuban dan Styaning Palupi Anggraeni (25) warga Desa Tertek, Kec Pare, Kab Kediri. Keduanya tidak bisa mengelak ketika petugas Polisi Wanita (Polwan) menyeruak masuk. Palupi sempat bersembunyi di kamar mandi sebelum akhirnya ditemukan petugas. Sementara kekasihnya, Rahmad hanya bisa cengar-cengir saat diperiksa identitasnya oleh petugas.

"Kalian ini keterlaluan. Masak di bulan puasa kalian melakukan perbuatan mesum siang hari gini," ujar KBO Reskrim Iptu M Yusuf yang memimpin razia di Kediri, Jawa Timur, Jumat (5/9/2008).

Karena tidak bisa menunjukkan bukti nikah, keduanya langsung diangkut ke atas truk. Demikian pula dengan pasangan Nur Kholis (39) dan Yanti (30), warga Desa/Kec Wates, Kab Kediri yang digerebek di Hotel RIS Jalan Raden Fatah, Kediri.

Gerebek Rental VCD Porno, Dapati Pelajar Mesum

JOMBANG - Sekali dayung, dua, tiga pulau terlampau. Kata ini tepat mewakili penggerebekan VCD Porno di Mojoagung Senin (16/6/20080. Selain mendapati VCD porno, polisi juga berhasil mengamankan tiga pasangan yang tengah berbuat mesum di rental itu, satu di antaranya pasangan yang masih berstatus pelajar.

Sekira pukul 11.00, petugas dari Polsek Mojoagung menggerebek salah satu rumah yang sekaligus menjadi rental persewaan VCD porno. Dari hasil laporan warga, polisi langsung menggeledah rental milik Maksun Dalil (53), warga Dusun Ngemplak Utara Desa Mojotrisno Kecamatan Mojoagung itu.

Petugaspun kaget, saat memasuki rental, ternyata di tempat ini menyediakan kamar-kamar khusus untuk menonton video. Apalagi saat memasuki tiga ruangan tertutup yang ada ternyata berisi tiga pasangan muda-mudi yang sedang bermesraan.

Kontan saja, perhatian petugas teralih pada tiga pasangan yang satu di antaranya masih pelajar itu. Apalagi, salah satu di antaranya, kedapatan sedang berbuat mesum dalam kondisi telanjang. Petugaspun menyeret ketiga pasangan ini berikut pemilik rental ke mapolsek setempat.

Selain pemilik dan tiga pasangan mesum, petugas juga mengamankan tiga unit televisi dan satu unit VCD player, serta dua buah celana dalam milik salah satu pasangan.

''Penggerebekan ini memang hasil dari laporan warga. Setelah kami telusuri, ternyata mereka tak hanya menyewakan VCD porno, tai juga kamar-kamar khusus yang untuk menonton video dan berbuat mesum,'' terang Kapolsek Mojoagung, AKP Ibrahim Gani sesaat setelah penggerebekan.

Dikatakan dia, ditemukannya tiga pasangan yang salah satunya kedapatan berbuat mesum itu, menguatkan dugaan jika rental VCD tersebut hanya menjadi kedok. Pemilik lebih mengutamakan persewaan kamar untuk pasangan yang ingin berbuat bebas.

''Kami juga kaget, ternyata tenpat itu tak hanya persewaan VCD saja. Apalagi, ternyata ada pelajar yang memanfaatkan tempat itu,'' tegasnya.

Video Mesum Pelajar SMU di Pati Jadi Incaran Warga

PATI - Warga Kota Bumi Mina Tani Pati kembali digemparkan dengan beredarnya video mesum yang diduga kuat dilakukan dua pelajar dari salah satu SMU negeri di kabupaten tersebut. Video berdurasi sekitar 15 menit itu diambil menggunakan kamera handphone.

Dalam video tersebut terlihat dua pemuda yang diduga masih berstatus pelajar melakukan "perbuatan" yang semestinya dilakukan oleh mereka yang sudah diikat dengan tali pernikahan. Penyebaran video yang sekarang banyak dicari warga ini menggunakan fasilitas handphone.

Informasi yang berhasil dihimpun Koran SI, menyebutkan, adegan mesum tersebut dilakukan di rumah salah satu pelaku. Hanya saja, sampai kemarin belum diketahui identitas kedua pelaku dan siapa pihak-pihak yang menyebarkan video tersebut.

Kapolres Pati AKBP Burhanudin melalui Kasatreskrim AKP Sulkhan membenarkan adanya peredaran video mesum tersebut. Kini pihaknya sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut. Di samping itu, petugas juga sudah mendapatkan rekaman video sebagai barang bukti.

"Dari rekaman ini, kami akan melakukan penyelidikan mengenai identitas pelaku video mesum itu. Langkah-langkah yang kami lakukan antara lain menggelar identifikasi lokasi pembuatan video, pelaku, dan kemudian membongkar siapa yang menyebarkan rekaman ini," kata Kasatreskrim.

Sebelumnya, pada Oktober tahun lalu, masyarakat Kabupaten Pati juga digegerkan dengan beredarnya rekaman video. Bahkan, kala itu pelaku video mesum ini diduga masih berstatus pelajar SMP. Tayangan video berdurasi 5 menit 24 detik itu disebar dengan nama file SLTPN Tayu.

Dalam video ini terlihat dua pelajar yang masih berseragam SMP melakukan hubungan layaknya suami istri. Di lihat dari lokasi di sekitarnya, diduga mereka melakukan di sebuah gubuk mirip kandang ayam.

Lagi, Video Mesum Pelajar Hebohkan Warga

SUBANG - Masyarakat kembali dihebohkan dengan beredarnya adegan video porno yang dilakukan sepasang ABG tingkat SMA. Hal ini menambah daftar panjang sisi negatif dunia pendidikan di Indonesia.

Kali ini, video mesum yang terekam dalam kamera telepon genggam (HP) menggambarkan seks bebas yang dilakukan sepasang ABG itu beredar dikalangan masyarakat dan pelajar di Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Pantauan mata, dalam video berdurasi 4,63 menit itu, digambarkan secara detil dan kronologi aksi kedua ABG tersebut. Diawali dengan ciuman bibir secara bersamaan dan keduanya langsung melucuti pakaian mereka masing-masing.

Selain melakukan hubungan layaknya suami istri, dalam video mesum itu tampak dengan jelas pasangan wanita melakukan oral. Sementara pasangan prianya sesekali melakukan aksi pencabulan dengan jari ke alat vital wanita.

Aksi itu dilakukan di sebuah kebun kelapa sawit Kecamatan Serangpanjang, Kabupaten Subang dengan alas pakain mereka. Gambar itu, dilakukan oleh pelaku pria dengan tangan kananya, pelaku mengarahkan kamera HP ke bagian alat vital dan dada pasangannya.

Hingga kini, pelaku video porno itu belum diketahui identitasnya. Gadis berkulit bersih dan rambut sebahu itu mengenakan baju putih dan jeans biru. Sementara pasangannya, menggunakan kaos hitam dan jeans biru. Keduanya berada di lokasi "eksekusi" dengan menggunakan motor jenis bebek.

Merebaknya video mesum, terjadi sejak beberapa bulan lalu. Mereka mendapatkan gambar tersebut dari HP ke handphone. Tidak hanya di kalangan dewasa, namun video mesum itu sudah dikonsumsi oleh kalangan pelajar dari tingkat SMP.

Fenomena itu menimbulkan kekhawatiran bagi sejumlah orang tua. Iis Rochaeti (34) misalnya, ibu dua putri ini khawatir jika gambar dalam video itu menjadi inspirasi bagi anak-anak remaja usia pelajar. "Sebagai orang tua, kami khawatir ini menjadi tren di kalangan anak-anak, apalagi pendidikan agama di sekolah sangat minim," ujar Iis.

Iis berharap, baik pihak sekolah maupun aparat kepolisian segera melakukan tindakan terhadap anak didiknya. Menurut dia, bisa saja dilakukan operasi telpon genggam, "Jangan sampai seks bebas meracuni anak didik kita," harapnya.

Video Mesum Pelajar SMA Beredar di Brebes

BREBES - Video mesum yang diduga dilakukan oleh pelajar SMA menghebohkan dunia pendidikan di Kabupaten Brebes. Video mesum yang berisi adegan tak senonoh seorang pelajar, itu sudah beredar luas di masyarakat.

Beredarnya adegan layaknya suami istri yang berdurasi 4 menit 16 detik itu, membuat pihak kepolisian setempat memburu pelaku adegan mesum dan pelaku penyebar video tersebut.

Wakil Kepala Sekolah salah satu SMA negeri di Brebes Endy Eros mengatakan, hingga kini pihaknya masih menyelidki kasus beredarnya video mesum tersebut. Sebab, salah satu pelaku dalam video mesum itu diduga siswa dari sekolah tersebut.

"Kami masih selidiki banar atau tidak pelaku wanita itu murid SMA ini. Kalau terbukti, kami akan bertindak tegas dengan memberikan sanksi kepada pelaku itu," kata Endi kepada wartawan, Minggu (15/12/2008).

Sejumlah siswa SMA di Brebes mengaku sering melihat pelaku wanita dalam video mesum itu. Pelaku kerap keluar masuk ke beberapa warung internet (Warnet) dengan sang pacar.

"Saya sering lihat dia (wanita) itu masuk ke warnet dengan pacarnya," kata seorang siswi yang tak mau disebut identitasnya.

Menurut dia, kasus adegan mesum yang mulai beredar luas di masyarakat itu jelas tidak mendidik dan menghancurkan moral anak bangsa.(Kastolani/Sindo/hri)
TUBAN - Entah sudah berapa kali kasus video mesum beredar di tengah masyarakat. Tapi ternyata tak membuat takut para pelakunya. Kini giliran video mesum yang diperankan dua remaja beredar luas di Tuban, Jawa Timur.

Adegan ciuman yang berdurasi sekira dua menit itu diduga diperankan dua pelajar di Tuban, sebut saja Romeo (18), siswa salah satu SMU di Tuban dan Juliet (12), siswi Madrasah Tsanawiyah (Mts) di Kecamatan Kerek, Tuban. Ironisnya, adegan mesum itu dilakukan di salah satu SDN di Kerek.

Awalnya, video itu hanya beredar terbatas di ponsel para siswa dan tetangga pelaku di Kerek. Tapi, lama kelamaan video itu menjadi pergunjingan masyarakat dan tersebar luas. Video itu diambil dengan menggunakan kamera ponsel oleh orang lain. Karena dari gambar terlihat, pengambilan gambar dari berbagai sudut.

"Kita masih melakukan pemeriksaan terhadap para saksi dan pemeran. Untuk sementara, dua pemeran hanya dikenakan wajib lapor," kata Kasat Reskrim Polres Tuban Iptu Budi Santoso di Jawa Timur, Rabu (25/2/2009).

Dia menjelaskan, saat ini kasus tersebut ditangani oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tuban, yang sebelumnya ditangani Polsek Kerek. Dari hasil pemeriksaan pemeran, ponsel yang dipakai mengambil gambar hilang sudah lama. "Katanya ponsel hilang beberapa waktu lalu saat di atas angkutan umum," terangnya.

Sementara untuk mengantisipasi penyebaran video tersebut, gabungan petugas Polres Tuban dan Polsek Kerek melakukan operasi ke sejumlah sekolah di Kecamatan Kerek. Meski hasilnya tidak ada pelajar yang menyimpan file adegan mesum pelajar itu.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Tuban Sutrisno mengatakan pihaknya tidak akan gegabah mengambil keputusan terkait kasus video mesum yang diperankan pelajar itu. Pertama, pihaknya akan mengklarifikasi kebenaran video tersebut. "Kita jangan melihat kasus sepotong-sepotong. Kita akan klarifikasi dulu. Bisa jadi kan itu rekayasa," katanya.

Prinsipnya, keputusan yang akan diambil Dinas Pendidikan Tuban, tidak akan membunuh pendidikan anak. Karena, harus dilihat masa depan anak didik meski melakukan kesalahan. "Ingat lho, lembaga pendidikan itu bukan mengadili," terangnya.(ful)

TUBAN - Entah sudah berapa kali kasus video mesum beredar di tengah masyarakat. Tapi ternyata tak membuat takut para pelakunya. Kini giliran video mesum yang diperankan dua remaja beredar luas di Tuban, Jawa Timur.

Adegan ciuman yang berdurasi sekira dua menit itu diduga diperankan dua pelajar di Tuban, sebut saja Romeo (18), siswa salah satu SMU di Tuban dan Juliet (12), siswi Madrasah Tsanawiyah (Mts) di Kecamatan Kerek, Tuban. Ironisnya, adegan mesum itu dilakukan di salah satu SDN di Kerek.

Awalnya, video itu hanya beredar terbatas di ponsel para siswa dan tetangga pelaku di Kerek. Tapi, lama kelamaan video itu menjadi pergunjingan masyarakat dan tersebar luas. Video itu diambil dengan menggunakan kamera ponsel oleh orang lain. Karena dari gambar terlihat, pengambilan gambar dari berbagai sudut.

"Kita masih melakukan pemeriksaan terhadap para saksi dan pemeran. Untuk sementara, dua pemeran hanya dikenakan wajib lapor," kata Kasat Reskrim Polres Tuban Iptu Budi Santoso di Jawa Timur, Rabu (25/2/2009).

Dia menjelaskan, saat ini kasus tersebut ditangani oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tuban, yang sebelumnya ditangani Polsek Kerek. Dari hasil pemeriksaan pemeran, ponsel yang dipakai mengambil gambar hilang sudah lama. "Katanya ponsel hilang beberapa waktu lalu saat di atas angkutan umum," terangnya.

Sementara untuk mengantisipasi penyebaran video tersebut, gabungan petugas Polres Tuban dan Polsek Kerek melakukan operasi ke sejumlah sekolah di Kecamatan Kerek. Meski hasilnya tidak ada pelajar yang menyimpan file adegan mesum pelajar itu.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Tuban Sutrisno mengatakan pihaknya tidak akan gegabah mengambil keputusan terkait kasus video mesum yang diperankan pelajar itu. Pertama, pihaknya akan mengklarifikasi kebenaran video tersebut. "Kita jangan melihat kasus sepotong-sepotong. Kita akan klarifikasi dulu. Bisa jadi kan itu rekayasa," katanya.

Prinsipnya, keputusan yang akan diambil Dinas Pendidikan Tuban, tidak akan membunuh pendidikan anak. Karena, harus dilihat masa depan anak didik meski melakukan kesalahan. "Ingat lho, lembaga pendidikan itu bukan mengadili," terangnya.(ful)

Sistem Pendidikan Indonesia Harus Dibenahi

JAKARTA - Sistem pendidikan Indonesia secara umum harus dibenahi agar menghasilkan sumber daya manusia yang mumpuni. Pasalnya, dunia pendidikan di tanah air saat ini kerap diwarnai dengan tindakan kekerasan, pelecehan seks dan penggunaan narkoba hingga aksi bunuh diri.

Menurut pakar pendidikan Dr Arief Rahman, pendidikan di Indonesia harus dilihat secara umum apa yang diunggulkan. Apakah hanya mengunggulkan jumlah nilai, angka kelulusan atau banyaknya sarjana yang dicetak, tapi tidak mengedepankan moral, tatak rama dan agama?

"Jangan heran ada yang sampai bunuh diri, berbuat pelecehan seksual, atau narkoba," paparnya saat berbincang dengan okezone via telepon, Kamis (5/3/2009).

Untuk itulah, penyelenggara pendidikan atau sekolah harus mengedepankan pendidikan spiritualitas, sehingga anak tumbuh baik. Kemudian komponen pendidikan lainnya juga ditanamkan secara berkesinambungan.

Mencermati kasus yang kerap terjadi di kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Arief melihat bisa jadi pengembangan yang sifatnya intelektual dan disiplin ketat, tapi tanpa penjelasan yang jelas, sehingga menimbulkan penyimpangan seperti itu.

"Di sini bukan dilihat IPDN-nya, tapi sistem pendidikan yang dikembangkan apakah sudah sesui lima komponen pendidikan," paparnya.

Menurut Arief, lima komponen pendidikan itu pertama spirutual, yakni kenyakian terhadap ajaran agama. Kedua, emosional yang berperan dalam mengembangkan kepribadian yang stabil dan terkendali. Ketiga, perkembangan intelektual untuk dapat berpikir secara rasional berdasarkan ilmu pengetahuan.

Keempat, perkembangan sosial yang menentukan kemampuan dalam membangun interaksi dan kerja sama dengan lingkungannya. Kelima, perkembangan jasmani yang ditandai dengan pertumbuhan fisik yang sehat.

Kasus Foto Bugil Bukti Pola Didik IPDN Tak Tepat

JAKARTA - Satu lagi noda hitam untuk Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) bertambah akibat beredarnya foto bugil seorang perempuan di internet yang diduga praja lembaga pendidikan itu.

Terlepas apakah terdapat pihak yang memang sengaja ingin mencemarkan citra IPDN atau memang benar itu adanya. Yang jelas pandangan miring terhadap IPDN semakin bertambah.

Setidaknya pandangan itu muncul dari Wakil Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, Eka Santosa saat berbincang dengan okezone di Jakarta, Kamis (5/3/2009). Menurut Eka, sudah saatnya pemerintah memberi evaluasi yang mendasar bagi lembaga pendidikan tersebut.

Dalam hematnya jika IPDN ingin tetap dipertahankan untuk mencetak calon-calon pamong yang baik, maka cara rekruitmen pendidikannya harus diubah. Dengan adanya pola yang terkesan eksklusif justru malah melahirkan anak didik IPDN menjadi "sok kuasa".

Hal itu diungkapkannya berdasarkan dari apa yang selama ini ia lihat, dan keluhan-keluhan dari masyarakat. "Bukan hanya dari kasus ini saja, tapi saya melihat dari banyak kasus-kasus sebelumnya, dan harusnya mereka sudah tahu malu, " tuturnya.

Politisi PDI-P ini menegaskan tidak mau terlalu berapriori dengan institusi yang dibawahi langsung oleh Departemen Dalam Negeri tersebut. Ia menginginkan pola didik yang dipakai IPDN tidak perlu terkesan eksklusif.

Menurutnya lebih baik disamakan saja dengan sekolah-sekolah umum. Ia menyebutkan bahwa fasilitas asrama tidak menjamin siswa menjadi lebih baik. "Seorang calon pamong, dengan adanya pola yang eksklusif malah tidak mendekatkan mereka dengan masyarakat, yang penting itu kan ilmu pemerintahannya," katanya.

(ful)

Foto Bugil Sengaja Disebar Jelang Wisuda IPDN?

BANDUNG - Beredarnya foto seorang alumnus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) berinisial SM diduga sengaja dilakukan menjelang wisuda. Benarkah ada yang ingin menghancurkan citra IPDN?

"Foto muncul menjelang wisuda tersebut memang ada indikasi ada pihak yang ingin mencoreng IPDN," ujar Rektor IPDN Ngadisah kepada wartawan usai mewisuda praja angkatan ke-17, Jumat (6/3/2009).

Ngadisah bersikukuh, foto syur tersebut diperankan SM bersama suaminya. Dia mengaku sudah mengkroscek hal ini kepada forum alumni IPDN di Kabupaten Sorong, Papua.

"Dia beradegan bersama suaminya dan direkam dengan hape. Kemudian hape tersebut rusak dan diperbaiki di sebuah counter hape. Mungkin dari situ gambar tersebar," ungkap Ngadisah yang berharap kepolisian dapat menyelidiki kasus ini dengan benar. (Rudini/Sindo/teb)

Roy Suryo: Foto Mesum Praja IPDN Asli

JAKARTA - Foto mesum yang diduga praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) kemungkinan besar asli. Namun untuk memastikannya perlu ada foto pembanding yang bentuknya bukan kolase atau gabungan foto.

"Memang foto itu asli, tapi untuk memastikan akurasinya harus ada sumber yang tidak berbentuk kolase atau gabungan foto dari seorang wanita yg berasal dari etnis Indonesia timur," kata pakar telematika Roy Surya kepada okezone, Kamis (5/3/2009). .

Hal itu, kata Roy, untuk menghindari rekayasa sebelum dikolase, meski sudah mendekati ke arah jauh dari unsur rekayasa. "Untuk memastikannya akan lebih baik jika ada meta datanya," katanya.

Meski foto itu bukan hasil rekayasa, tapi tidak boleh dipastikan terlebih dahulu jika pelakunya adalah praja IPDN. Baru bila sudah ada foto pembanding, maka bisa dilakukan komparasi."Saya yakin biasanya akan muncul foto lainnya," imbuh Roy.

Menurut Roy, untuk meneliti etnis tidak mudah, karena kemiripan banyak sekali. "Jadi harus hati-hati tidak boleh gegabah dan sebaiknya tidak langsung menuding dulu," ujar dia.

Dia mengatakan, masih menunggu perkembagan lebih lanjut perkembangan kasus tersebut. "Kebetulan semalam saya sudah siap dengan apa pun hasilnya. Analisis yang sesuai faktanya, jadi tidak ada yang ditutupi, tidak ada yang harus dilindungi. Bisa saja saudara kembar atau orang lain yang mirip," pungkasnya. (ram)

Kamis, 16 April 2009

Video Siswi Lakukan Aborsi Hebohkan Warga Pasuruan

PASURUAN - Sebuah rekaman video di handphone memperlihatkan seorang perempuan muda berbaring dan menutupi wajah di sebuah kamar dengan bilik bambu. Bagian bawah bajunya diangkat hingga sedada sehingga perutnya tampak terlihat.

Sementara itu dua tangan milik seseorang yang tak tampak wajahnya di rekaman tersebut tampak mengurut-urut bagian perut perempuan itu.

Video yang sudah dua pekan belakangan ini menyebar dari handphone ke handphone itu membuat heboh warga Kota Pasuruan. Pasalnya warga menduga bahwa pelaku dalam video itu tengah melakukan proses aborsi.

Pelaku diketahui adalah D siswi SMU 4 Kota Pasuruan sementara perekam yang diduga adalah pacar siswi tersebut berinisial A.

Polisi pun telah melakukan pemeriksaan terhadap keduanya, namun Kapolres Pasuruan AKBP Herry Sitompul yang ditemui usai acara sertijab Kapolsek Purworejo, Kamis (27/11/2008), meragukan bahwa pelaku dalam video itu tengah melakukan aborsi.

Herry mengungkapkan sejumlah indikasi yang meragukan dugaan bahwa video itu benar-benar sebuah rekaman yang diambil ketika proses aborsi berlangsung.

Yang pertama, siswi bersangkutan dikenal sebagai murid berprestasi karena A diketahui adalah juara satu di kelasnya.
kedua aborsi tabu harusnya masyarakat tidak dengan mudah mengekspose kenapa mudah merekam..

Kedua, pelaku si pria yang merekam adegan itu dan si perempuan yang dikatakan tengah menjalani aborsi tampak seperti orang yang sedang bersenda gurah. Dalam rekaman itu tak tampak adanya suasana yang tegang . Si pria bahkan mencandai pelaku A untuk melepaskan tangan dari wajahnya.

"Kami belum menemukan adanya petunjuk bahwa itu menguatkan adanya tindakan aborsi," kata Herry.Selain itu pelaku wanita masih mengenakan celana jins dan hanya kancing dan resletingnya saja yang terbuka.

Sementara itu terungkapnya video tersebut menurut Herry telah membuat pihak keluarga mengalami tekanan secara psikologis. Namun polisi berjanji akan segera mengungkap kasus tersebut agar menjadi jelas.

"Tapi kami akan secepatnya memberitahu kepada media apakah itu aborsi atau tidak," tandas Herry. (Destyan Soejarwoko/Sindo/fit)

Usai Nonton Film Porno, 6 Bocah SD Cabuli Anak TK

TERNATE - Gara-gara menyaksikan tayangan adegan mesum dari salah satu handphone, enam bocah yang berusia di bawah 10 tahun nekat mencabuli salah satu siswi sebuah Taman Kanak-kanak (TK) di Kota Ternate, Maluku Utara.

Kejadian yang dilakukan pada Kamis (27/11/2008) itu, akhirnya tercium tak lama setelah orang tua korban, sebut saja namanya Novi (bukan nama sebenarnya), mendengar laporan dari seorang tetangganya.

Padahal ketika itu dirinya tengah melakukan salat Zuhur di musala. "Usai shalat, ada tetangga yang lapor pada saya jika anak saya ditelanjangi enam orang bocah," papar ibu korban.

Setelah dicek, tenyata kondisi pakaian anaknya memang sudah dalam keadaan acak-acakan dan tidak utuh lagi. Sang ibu pun akhirnya melaporkan hal tersebut ke Polres Ternate.

Polisi pun bergerak ke TPK dan menciduk satu per satu pelaku sekaligus dengan orang tuanya. Di hadapan petugas, mereka mengaku melakukan perbuatan tidak senonoh itu setelah menonton adegan mesum dari ponsel salah seorang pelaku.

Setelah memberi pembinaan bahwa perbuatannya itu tidak dibenarkan, para pelaku akhirnya dikembalikan ke rumahnya masing-masing serta para orang tuanya diharapkan untuk memantau kelakuan anak mereka.

"Mereka kami suruh pulang karena masih berusia dibawah umur 10 tahun. Cukup diberi pembinaan dan orang tuanya ditegur saja. Keluarga korban alias pelapor juga tidak ingin masalahnya diperlebar," kata kepala Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polres Ternate Ipda Purnawarman saat dikonfirmasi. (fit)

Kenakalan anak remaja di Indonesia

BLITAR - Sebuah video mesum dengan pemeran seorang pelajar sekolah menengah atas (SMA) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) beredar bebas di Kota Blitar. "Aktor" film panas ini bernisial Dn (17), seorang siswa kelas satu SMA Negeri II Kota Blitar.

Sedangkan "aktrisnya", bernisial FT, diduga pelajar salah satu SMP negeri di Kota Blitar. Kedua Anak Baru Gede (ABG) ini melakukan adegan layaknya suami istri di sebuah tempat hiburan umum wisata air Bendungan Serut Desa Gogo Deso Kec Kanigoro Kab Blitar.

Keduanya tidak sadar, jika adegan panas yang mereka lakonkan ditonton orang lain yang kemudian merekam dan menyebarkannya. Melihat kualitas gambar yang ada, diduga adegan mesum ini direkam dengan menggunakan kamera hand phone. Film ini berdurasi 8 menit dengan ukuran file 8 megabyte.

Wakil Kepala Sekolah bagian Kehumasan SMAN II Kota Blitar Endang Murdiyanti ketika dikonfirmasi membenarkan jika pelaku laki-laki dalam flm biru adalah siswanya.

Dan pihak sekolah sudah menjatuhkan sanksi tegas, dengan mengeluarkan Dn dari lingkungan sekolah. "Benar itu anak didik kami. Namanya Dn siswa kelas 10 IV atau kelas satu. Sejak tanggal 18 Februari 2009, sekolah sudah mengembalikanya ke orang tuanya. Karena kesalahan yang dilakukan ini termasuk pelanggaran berat, "ujarnya Senin (23/2/2009).

Endang mengaku pertama kali tahu video mesum tersebut dari anak didiknya, yakni melalui pesan short massage service ke di Hapenya. Bahkan dikalangan siswa siswinya, film yang memakai system video 3gp itu terkenal dengan nama SMADA Bergoyang.

Video ini diduga direkam sekitar sepekan sebelum Dn dipanggil pihak sekolah. Sebelum dipanggil pihak sekolah, Dn yang bertempat tinggal di Kelurahan Plosokerep Kec sananwetan Kota Blitar itu sepertinya tahu, jika banyak teman-temanya mengetahui adegan mesumnya.

"Setelah kami lihat dan pastikan pemeran videonya, baru kami panggil Dn dan orang tuanya. Dn mengakui telah melakukan semua itu. Dia sangat malu sekali, karena semua temanya sudah tahu. Kepada kami Dn mengatakan jika teman mainya adalah pacarnya sendiri. Informasinya memang siswi sekolah SMP. Namun silahkan anda cari sendiri, "pungkasnya.

Sementara pihak Kepolisian Resor Kota Blitar ketika dikonfirmasi mengaku belum mengetahui hal itu. Kepala Satuan Reserse Kriminal Ajun Komisaris Polisi Ali Rahmat mengatakan akan melakukan penyelidikan. "Kita belum mendengarnya. Namun kita akan segera melakukan penyelidikan, "ujarnya singkat.(Solichan Arif/Sindo/uky)

Lagi, Beredar Video Serut Bergoyang

BLITAR - Selain video mesum pelajar dengan judul "SMADA Bergoyang", ternyata di Blitar juga beredar video mesum serupa dengan judul Serut I, Serut II dan Serut III. Film panas yang berdurasi masing masing 8 menit, dan sekitar 1,5 menit ini memperlihatkan bagiamana pasangan muda-mudi melakukan hubungan seksual layaknya suami-istri.

Lokasi adegan mesum ini dilakukan di wisata air Bendungan Serut Desa Gogo Deso Kecamatan Kanigoro Kabupaten Blitar seperti halnya TKP video SMADA Bergoyang. Bahkan film panas ini tidak hanya beredar dari HP ke HP melainkan sudah dalam bentuk VCD.

Menurut keterangan Edi, warga Kepanjen Kidul Kota Blitar, video hot "serut bergoyang" itu bahkan sudah beredar luas sejak Januari 2009 .

"Video Bendungan Serut ini sebenarnya terdiri dari tiga film, salah satunya adalah yang diperankan oleh siswa SMAN 2 Kota Blitar dan diberi judul Serut 2," terangnya.

Seluruh adegan ini diduga hasil merekam secara sembunyi-sembunyi dengan menggunakan kamera ponsel. Diduga para pelaku yang sampai melakukan adegan hubungan badan itu adalah pelajar.

Sementara dari informasi yang didapat Sindo, Dn mantan siswa SMA Negeri 2 pelaku video SMADA Bergoyang telah pergi keluar kota karena merasa malu namanya muncul di pemberitaan media massa.

"Saat ini Dn sudah pergi sejak diberitakan kemarin. Dia malu, "ujar rekannya yang tidak mau disebut namanya.

Kasatreskrim Kota Blitar, AKP Ali Rohmat ketika dikonfirmasi mengenai kasus video mesum ini mengatakan sudah menerjunkan personel untuk mencari siapa yang merekam dan mengedarkannya.

"Karena sementara ini pelaku adegan tersebut adalah korban, jadi kita fokus ke perekam dan yang menyebarkannya,"ujarnya singkat menambahkan berencana memanggil pemeran di video itu.

Sementara itu Suryani, 42 salah satu seorang warga Serut Kecamatan Kanigoro mengakui jika salah satu petak Pedagang Kaki Lima di kawasan wisata air itu kerap dijadikan tempat memadu kasih pasangan muda-mudi.

"Yang banyak pada saat hari libur dan umumnya anak sekolah," ujarnya. Suryani mengakui ada beberapa warga yang sengaja iseng mengintip adegan pacaran yang kadang kelewat batas tersebut. (Solichan Arif/Sindo/fit)